Slovenia Girl Name

Slovenia Girl Name

Funny Superhero Names

Of course, not all heroes are created equal, and the Superhero Name Generator recognizes that by offering separate generators for male and female heroes. Female heroes can choose from names like "Lady Lightning" or "The Fiery Phoenix," while male heroes might prefer names like "The Iron Titan" or "The Thunder King."

Munisipalitas berdasar luas

Odranci, yang tersempit, yaitu 6,9 km2.

Bahasa resmi di Slovenia adalah bahasa Slovenia, yang merupakan anggota rumpun bahasa Slavia Selatan. Pada tahun 2002, bahasa Slovenia adalah bahasa asli dari sekitar 88% penduduk Slovenia menurut sensus, dengan lebih dari 92% penduduk Slovenia berbicara dalam bahasa itu di lingkungan rumah mereka.[125][126] Statistik ini menempatkan Slovenia di antara negara-negara paling homogen di Uni Eropa dalam hal dominasi penutur bahasa ibu.[127]

Pada tahun 2015, sekitar 12% (237.616 orang) dari populasi di Slovenia lahir di luar negeri.[128] Sekitar 86% penduduk kelahiran asing berasal dari negara-negara bekas Yugoslavia seperti (dalam urutan mengecil) Bosnia dan Herzegovina, diikuti oleh imigran dari Kroasia, Serbia, Makedonia Utara, dan Kosovo.[128]

Mengenai emigrasi, antara tahun 1880 sampai 1918 (Perang Dunia I) banyak pria meninggalkan Slovenia untuk bekerja di daerah pertambangan di negara lain. Amerika Serikat (A.S.) khususnya telah menjadi pilihan umum untuk emigrasi, dengan Sensus A.S. tahun 1910 menunjukkan bahwa sudah ada "183.431 orang di A.S. yang menggunakan bahasa Slovenia sebagai bahasa ibu". Tapi mungkin ada lebih banyak lagi, karena sejumlah besar orang menghindari prasangka anti-Slavia dan "mendaku diri sebagai orang Austria." Kawasan favorit sebelum tahun 1900 adalah Minnesota, Wisconsin, Michigan, juga Omaha, Nebraska, Joliet, Illinois, Cleveland, Ohio, dan kawasan perdesaan di Iowa. Setelah tahun 1910, mereka menetap di Utah (Tambang Tembaga Bingham), Colorado (khususnya Pueblo), dan Butte, Montana. Kawasan-kawasan ini pertama kali menarik banyak pria lajang (yang biasanya menetap bersama keluarga Slovenia). Setelah mencari pekerjaan dan memiliki cukup uang, para pria itu dikirim kembali kepada istri dan keluarga mereka.[129]

Sebelum Perang Dunia II, 97% populasi mendaku dirinya Katolik (Ritus Romawi), sekitar 2,5% sebagai pengikut Luther, dan sekitar 0,5% penduduk mendaku sebagai anggota jemaat lain.[126] Setelah tahun 1945, negara ini mengalami proses sekularisasi yang bertahap namun mantap. Setelah satu dasawarsa menindas agama, rezim Komunis menerapkan kebijakan toleransi relatif terhadap gereja. Setelah tahun 1990, Gereja Katolik meraih kembali sebagian pengaruhnya, tetapi Slovenia tetap menjadi masyarakat yang mayoritas sekuler. Menurut sensus tahun 2002; 57,8% dari populasi adalah Katolik. Pada tahun 1991; 71,6% penduduk mendaku diri sebagai Katolik yang berarti ada penurunan lebih dari 1% setiap tahun.[130] Sebagian besar umat Katolik Slovenia menjalankan ritus liturgi Latin. Sejumlah kecil Katolik Yunani tinggal di wilayah Karniola Putih.[131]

Peringkat pendidikan Slovenia sebagai yang terbaik ke-12 di dunia dan terbaik ke-4 di Uni Eropa, secara signifikan lebih tinggi daripada rata-rata negara OECD, menurut Program Penilaian Siswa Internasional.[132] Di antara orang berusia 25 hingga 64 tahun, 12% telah mengenyam pendidikan tinggi, sedangkan rata-rata orang Slovenia memiliki pendidikan formal selama 9,6 tahun. Menurut laporan OECD, 83% orang dewasa berusia 25–64 tahun telah memperoleh ijazah setara sekolah menengah atas, jauh di atas rata-rata OECD sebesar 74%; di antara usia 25 hingga 34 tahun, angkanya 93%.[133] Menurut sensus 1991 ada 99,6% melek aksara di Slovenia. Pendidikan sepanjang hayat juga meningkat.[134]

Tanggung jawab untuk pengawasan pendidikan di tingkat dasar dan menengah di Slovenia terletak pada Kementerian Pendidikan dan Olahraga. Setelah pendidikan pra-sekolah non-wajib, anak-anak memasuki sekolah dasar sembilan tahun pada usia enam tahun.[135] Sekolah dasar dibagi menjadi tiga periode, masing-masing tiga tahun. Pada tahun ajaran 2006–2007 terdapat 166.000 murid terdaftar di sekolah-sekolah dasar dan terdapat lebih dari 13.225 guru, memberikan rasio satu guru per 12 murid dan 20 murid per kelas.[134]

Setelah menyelesaikan sekolah dasar, hampir semua anak (lebih dari 98%) melanjutkan ke pendidikan menengah, baik kejuruan, teknik, atau program menengah umum (gimnasium). Yang disebut terakhir dipungkas dengan matura, yaitu ujian akhir yang memungkinkan lulusan untuk masuk universitas. 84% lulusan sekolah menengah melanjutkan ke pendidikan tinggi.[134]

Di antara beberapa universitas di Slovenia, peringkat terbaik adalah Universitas Ljubljana, peringkat di antara 500 pertama atau 3% pertama dari universitas terbaik dunia menurut Peringkat Akademik Universitas Dunia.[136][137] Dua universitas negeri lainnya adalah Universitas Maribor[138] di Styria Hilir dan Universitas Primorska di Primorska.[139] Selain itu, ada perguruan tinggi swasta, yaitu Universitas Nova Gorica[140] dan Universitas EMUNI.[141]

Warisan arsitektur Slovenia meliputi 2.500 gereja, 1.000 kastil, reruntuhan, rumah bangsawan, rumah pertanian, dan bangunan khusus untuk mengeringkan jerami, yang disebut hayrack (kozolci).[145]

Hidangan Slovenia adalah paduan dari hidangan Eropa Tengah (khususnya Austria dan Hungaria), Mediterania, dan Balkan. Secara historis, masakan Slovenia dibagi menjadi masakan kota, rumah pertanian, pondok, kastil, pendeta, dan biara. Karena keragaman lansekap budaya dan alam Slovenia, ada lebih dari 40 hidangan daerah yang berbeda-beda.

Secara historis penari balet dan koreografer Slovenia yang paling terkenal adalah Pino Mlakar (1907‒2006),[146] yang pada tahun 1927 lulus dari Institut Koreografi Rudolf Laban, dan di sana dia bertemu calon istrinya, balerina Maria Luiza Pia Beatrice Scholz (1908‒2000). Bersama-sama mereka bekerja sebagai penari dan koreografer terkemuka di Dessau (1930–1932), Zürich (1934–1938), dan opera Negara di München (1939‒1944).[147] Rencana mereka untuk membangun pusat tari Slovenia di Rožnik setelah Perang Dunia II didukung oleh menteri kebudayaan, Ferdo Kozak, tapi dibatalkan oleh penggantinya.[148] Pino Mlakar juga seorang guru besar penuh di Akademi Teater, Radio, Film, dan Televisi (AGRFT) di Universitas Ljubljana. Antara tahun 1952 sampai tahun 1954 mereka kembali memimpin balet opera Negara di Munich.[147] Sekolah tari modern Mary Wigman didirikan pada tahun 1930-an oleh muridnya, Meta Vidmar, di Ljubljana.[149]

Pembagian administratif dan daerah tradisional

Resminya, Slovenia dibagi menjadi 212 munisipalitas (12 di antaranya berstatus munisipalitas perkotaan). Munisipalitas adalah satu-satunya badan otonomi lokal di Slovenia. Setiap munisipalitas dipimpin oleh seorang walikota (župan), dipilih setiap empat tahun oleh suara rakyat dan dewan kota (občinski svet). Di sebagian besar munisipalitas, dewan kota dipilih melalui sistem perwakilan berimbang; hanya beberapa munisipalitas kecil yang menerapkan pemungutan suara kemajemukan. Di munisipalitas kota, dewan munisipalitas disebut dewan kota.[75] Setiap munisipalitas juga memiliki Kepala Administrasi Munisipalitas (načelnik občinske uprave), diangkat oleh walikota, yang bertanggung jawab atas berjalannya pemerintahan daerah.[75]

Seluruh 12 daerah statistik tidak memiliki fungsi administratif dan dikelompokkan lagi menjadi dua daerah-makro untuk tujuan kebijakan regional Uni Eropa.[76] Dua daerah-makro ini adalah:

Slovenia merupakan negara berekonomi maju dan merupakan negara Slavia terkaya berdasarkan PDB nominal,[77] dan terkaya kedua menurut PDB (PPP) di bawah Republik Ceko.[78] Slovenia juga merupakan salah satu ekonomi global teratas dalam hal modal manusia.[79] Slovenia pada awal tahun 2007 menjadi anggota baru pertama yang memperkenalkan euro sebagai mata uangnya, menggantikan tolar. Sejak tahun 2010, Slovenia telah menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).[80][81] Terdapat perbedaan besar dalam hal kemakmuran di antara berbagai daerah. Wilayah terkaya secara ekonomi adalah wilayah Slovenia Tengah yang meliputi ibu kota Ljubljana dan wilayah Primorska (Pesisir), seperti Gorizia dan Pesisir-Karst, sedangkan wilayah yang paling tidak kaya adalah Mura, Sava Tengah, dan Pesisir-Karniola Pedalaman.[82]

Pada 2004–2006 ekonomi Slovenia tumbuh rata-rata hampir 5% per tahun; pada tahun 2007 meningkat hampir 7%. Lonjakan pertumbuhan didorong oleh utang, khususnya di kalangan perusahaan, dan terutama bidang konstruksi. Krisis finansial 2007–2012 dan Krisis utang Eropa 2010 berdampak besar terhadap perekonomian dalam negeri.[84] Industri konstruksi sangat terpukul pada tahun 2010 dan 2011.[85]

Total utang nasional Slovenia meningkat secara substansial selama Resesi Hebat dan menurun pada tahun 2019; pada akhir tahun 2018 sebesar 32.223 juta euro, atau 70% dari PDB.[86]

Hampir dua pertiga orang Slovenia bekerja di bidang jasa, dan lebih dari sepertiga di industri dan konstruksi.[87] Slovenia mendapat manfaat dari tenaga kerja terdidik, infrastruktur yang berkembang dengan baik, dan lokasinya di persimpangan rute perdagangan utama.[80]

Pada tahun 2018, produksi energi bersih sebesar 12.262 GWh dan konsumsi sebesar 14.501 GWh. Pembangkit listrik tenaga air menghasilkan 4.421 GWh, pembangkit termal menghasilkan 4.049 GWh, dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Krško menghasilkan 2.742 GWh (50% bagian masuk ke Slovenia; 50% lainnya masuk ke Kroasia karena berbagi kepemilikan). Konsumsi listrik dalam negeri ditutupi oleh produksi dalam negeri sebesar 84,6%; persentase menurun dari tahun ke tahun, dengan demikian Slovenia semakin tergantung pada impor listrik.[88]

Slovenia menawarkan kepada wisatawan berbagai macam fasilitas alam dan budaya. Berbagai bentuk pariwisata telah dikembangkan. Daerah-daerah berdaya tarik wisata cukup luas, namun pasar wisata terbilang kecil. Belum ada pariwisata skala besar dan tidak ada tekanan lingkungan yang memaksa;[89] pada tahun 2017, majalah untuk para wisatawan, National Geographic menyatakan Slovenia sebagai negara dengan pariwisata berkelanjutan paling baik di dunia.[90]

The nation's capital, Ljubljana, has many important Baroque and Vienna Secession buildings, with several important works of the native born architect Jože Plečnik[91] and also his pupil, architect Edo Ravnikar.

Sejak Zaman Kuno, geografi telah menentukan rute transportasi di Slovenia. Pegunungan yang signifikan, sungai-sungai besar dan kedekatannya dengan Danubia memainkan peran dalam pengembangan koridor transportasi daerah itu. Satu keuntungan khusus baru-baru ini adalah Koridor Pan-Eropa V (hubungan tercepat antara Adriatik Utara, dan Eropa Tengah dan Timur) dan X (menghubungkan Eropa Tengah dengan Balkan). Ini memberinya posisi khusus dalam integrasi dan restrukturisasi sosial, ekonomi dan budaya Eropa.[92]

Angkutan angkutan jalan dan penumpang merupakan bagian terbesar dari transportasi di Slovenia yaitu sebesar 80%.[93] Mobil pribadi jauh lebih populer daripada angkutan penumpang jalan umum, yang mengalami penurunan secara signifikan.[93][94] Slovenia memiliki kepadatan jalan raya dan jalan tol yang sangat tinggi dibandingkan dengan rata-rata Uni Eropa.[95] Sistem jalan raya, yang pembangunannya dipercepat setelah 1994,[96] perlahan tapi pasti mengubah Slovenia menjadi konurbasi besar.[97] Jalan negara lainnya telah memburuk dengan cepat karena kurang terurus dan adanya peningkatan lalu lintas secara keseluruhan.[95]

Kereta api Slovenia yang ada sudah ketinggalan zaman dan mengalami kesulitan bersaing dengan jaringan jalan tol; sebagian juga sebagai akibat dari permukiman penduduk yang tersebar.[98] Karena fakta ini dan proyeksi peningkatan lalu lintas melalui pelabuhan Koper, yang terutama dengan kereta api, rel kedua pada rute Koper-Divača sedang dalam tahap awal pengerjaan.[99] Dengan kurangnya aset keuangan, pemeliharaan dan modernisasi, jaringan kereta api Slovenia telah terabaikan.[100] Karena infrastruktur yang ketinggalan zaman, pangsa angkutan barang kereta api telah menurun di Slovenia.[101] Angkutan penumpang kereta api telah pulih setelah penurunan drastis pada dasawarsa 1990-an.[101] Koridor kereta api Pan-Eropa V dan X, dan beberapa jalur rel utama Eropa lainnya saling bertemu di Slovenia.[100] Semua kereta transit internasional di Slovenia melayani akses ke Ljubljana.[102]

Pelabuhan utama di Slovenia adalah Pelabuhan Koper. Ini adalah pelabuhan Adriatik Utara terbesar dalam hal transportasi kontainer,[103] dengan hampir 590.000 TEU setiap tahun[104] dan jalur ke semua pelabuhan utama dunia.[105][106] Pelabuhan Koper jauh lebih dekat ke Terusan Suez di timur daripada pelabuhan-pelabuhan di Eropa Utara.[105] Selain itu, lalu lintas penumpang laut sebagian besar terjadi di Koper.[107] Dua pelabuhan kecil yang digunakan untuk transportasi penumpang internasional serta transportasi kargo terletak di Izola dan Piran. Transportasi penumpang terutama untuk melayani rute ke dan dari Italia dan Kroasia.[108] Splošna plovba,[109] satu-satunya perusahaan pelayaran Slovenia, mengangkut barang dan hanya aktif di pelabuhan-pelabuhan asing.[107]

Transportasi udara di Slovenia cukup rendah,[101] tetapi telah tumbuh secara signifikan sejak 1991.[110] Dari tiga bandara internasional di Slovenia, Bandar Udara Jože Pučnik Ljubljana di Slovenia tengah adalah yang paling sibuk,[110] dengan koneksi ke banyak tujuan utama Eropa.[111] Bandar Udara Maribor Edvard Rusjan terletak di bagian timur Slovenia dan Bandar Udara Portorož di bagian barat Slovenia.[110] Adria Airways adalah maskapai penerbangan milik negara dan terbesar Slovenia; namun pada tahun 2019 dinyatakan pailit dan berhenti beroperasi.[110] Sejak tahun 2003, beberapa maskapai baru telah memasuki pasar, terutama maskapai penerbangan berbiaya rendah.[95] Satu-satunya pangkalan udara Slovenia adalah Pangkalan Udara Cerklje ob Krki di bagian barat daya negara itu.[112] Juga terdapat 12 bandara umum di Slovenia.[110]

Dengan kepadatan penduduk 101 jiwa per kilometer persegi, Slovenia terbilang sebagai negara berpenduduk jarang di Eropa (dibandingkan dengan 402/km2 untuk Belanda atau 195/km2 untuk Italia). Daerah statistik paling jarang penduduk adalah Daerah Statistik Karniola–Karst Pedalaman, sedangkan yang paling padat penduduk adalah Daerah Statistik Slovenia Tengah.[113]

Slovenia adalah salah satu negara Eropa dengan penuaan penduduk yang paling menonjol, disebabkan oleh rendahnya tingkat kelahiran dan tingginya harapan hidup.[114] Hampir semua penduduk Slovenia yang berusia lebih dari 64 tahun sudah pensiun, tanpa perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin.[115] Kelompok usia kerja berkurang meskipun ada imigrasi.[116] Proposal untuk menaikkan usia pensiun dari 57 saat ini untuk wanita dan 58 untuk pria ditolak dalam referendum Slovenia Juni 2011.[117] Selain itu, perbedaan antara jenis kelamin mengenai harapan hidup masih signifikan.[115] Angka kesuburan total (total fertility rate, disingkat TFR) pada tahun 2014 diperkirakan sebesar 1,33 anak yang lahir/perempuan, lebih rendah dari angka penggantian sebesar 2,1.[118] Mayoritas anak lahir dari wanita yang belum menikah (pada tahun 2016; 58,6% dari semua kelahiran di luar pernikahan).[119] Pada tahun 2018, angka harapan hidup saat lahir adalah 81,1 tahun (78,2 tahun laki-laki, dan 84 tahun perempuan).[120]

Pada tahun 2009, tingkat bunuh diri di Slovenia adalah 22 per 100.000 orang per tahun, yang menempatkan Slovenia di antara negara-negara Eropa dengan peringkat tertinggi dalam hal ini.[121] Namun, dari tahun 2000 hingga 2010, angka tersebut mengalami penurunan sekitar 30%, angka berdasar daerah dan jenis kelamin bervariasi.[122]

Tergantung pada batasan yang digunakan, antara 65% dan 79% orang menetap di daerah perkotaan yang lebih luas.[123] Menurut definisi OECD tentang daerah perdesaan, tidak satu pun dari daerah statistik Slovenia didominasi daerah perkotaan, artinya tidak lebih dari 15% penduduk menetap di perdesaan. Daerah statistik dikelompokkan menurut batasan-batasan sebagai berikut:

Dari zaman prasejarah sampai pendudukan bangsa Slavia

Wilayah yang kini dinamakan Slovenia telah dihuni sejak zaman prasejarah. Terdapat bukti permukiman manusia dari sekitar 250.000 tahun yang lalu.[29] Tulang beruang gua yang lubangi, berasal dari 43100 ± 700 tahun Sebelum Sekarang, ditemukan pada tahun 1995 di gua Divje Babe dekat Cerkno, dianggap sebagai sejenis suling, dan mungkin merupakan alat musik tertua yang pernah ditemukan di dunia.[30] Pada dasawarsa 1920-an sampai 1930-an, artefak milik Kro-Magnon, seperti tulang yang dilubangi, ujung tulang, dan jarum ditemukan oleh arkeolog Srečko Brodar di Gua Potok.[31][32]

Pada tahun 2002, sisa-sisa rumah tiang berusia lebih dari 4.500 tahun ditemukan di Rawa Ljubljana, sekarang dilindungi sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, bersama-sama dengan Roda Rawa Ljubljana, roda kayu tertua di dunia.[33] Hal ini menunjukkan bahwa roda kayu muncul hampir bersamaan di Mesopotamia dan Eropa.[34] Pada masa peralihan antara Zaman Perunggu ke Zaman Besi, budaya ladang guci mulai berkembang. Peninggalan arkeologi yang berasal dari periode Hallstatt telah ditemukan, khususnya di tenggara Slovenia, di antaranya sejumlah situla di Novo Mesto, "Kota Situla".[35]

Wilayah yang kini dinamakan Slovenia merupakan wilayah bersama pada zaman Romawi antara Venetia et Histria (wilayah X dari Italia Romawi menurut klasifikasi Augustus) dan provinsi Pannnia dan Norikum. Bangsa Romawi mendirikan pos di Emona (Ljubljana), Poetovio (Ptuj), dan Celeia (Celje); dan membangun jalan perdagangan dan militer yang melintasi wilayah Slovenia dari Italia ke Panonia. Pada abad ke-5 sampai ke-6, daerah tersebut menjadi sasaran invasi oleh suku Hun dan suku Jermanik selama penyerbuan mereka ke Italia. Sebagian dari negara bagian dilindungi dengan garis pertahanan menara dan dinding yang disebut Claustra Alpium Iuliarum. Pertempuran penting antara Theodosius I dan Eugenius terjadi di Lembah Vipava pada tahun 394.[36][37]

Bangsa Slavia memasuki kawasan Alpen setelah kepergian orang Langobardi (suku Jerman terakhir) ke barat pada tahun 568, dan di bawah tekanan Avar mendirikan permukiman Slavia di Pegunungan Alpen Timur. Dari tahun 623 hingga 624 atau mungkin 626 dan seterusnya, Raja Samo menyatukan Alpen dan Slavia Barat melawan suku Avar dan Jermanik dan mendirikan apa yang disebut sebagai Kerajaan Samo. Setelah perpecahannya menyusul kematian Samo pada tahun 658 atau 659, nenek moyang orang Slovenia yang sekarang berada di Karintia membentuk kadipaten Karantania yang merdeka,[38] dan Karniola, kemudian kadipaten Karniola. Bagian lain dari Slovenia ketika itu kembali diperintah oleh suku Avar sebelum dikalahkan oleh Karel yang Agung pada tahun 803.

Orang Karantania, salah satu kelompok leluhur orang Slovenia modern, khususnya orang Slovenia di Karintia, adalah orang Slavia pertama yang menerima agama Kristen. Mereka sebagian besar dikristenkan oleh misionaris Irlandia, di antaranya Modestus, yang dikenal sebagai "Rasul dari Karantania". Proses ini, bersama dengan penyebaran Kristen di Bavaria, kemudian dijelaskan dalam memorandum yang dikenal sebagai Conversio Bagoariorum et Carantanorum, yang dianggap terlalu mengunggulkan peran Gereja Salzburg dalam proses Kristenisasi melebihi upaya serupa dari Patriarkat Aquileia.

Pada pertengahan abad ke-8, Karantania menjadi kadipaten bawahan di bawah pemerintahan orang-orang Bavaria, yang mulai menyebarkan agama Kristen. Tiga dasawarsa kemudian, orang Karantania dipersatukan dengan orang Bavaria untuk membentuk Kekaisaran Karoling. Selama periode yang sama Karniola juga dikuasai oleh orang Franka dan dikristenkan atas titah Aquileia. Menyusul pemberontakan Liudewit yang anti-Franka pada awal abad ke-9, orang Franka menyingkirkan pangeran-pangeran Karantania, menggantikan mereka dengan adipati perbatasan mereka sendiri. Akibatnya, sistem feodal Franka mencapai wilayah Slovenia.

Setelah kemenangan Kaisar Otto I atas bangsa Magyar pada tahun 955, wilayah Slovenia dibagi menjadi sejumlah daerah perbatasan Kekaisaran Romawi Suci. Karantania, yang paling penting, dinaikkan statusnya menjadi Kadipaten Karintia pada tahun 976.

Pada abad ke-11, Jermanisasi apa yang sekarang disebut Austria Hilir, secara efektif mengisolasi wilayah yang berpenduduk Slovenia dari Slavia Barat lainnya, mempercepat perkembangan etnis Slavia di Karantania dan Karniola menjadi kelompok etnis Karantania/Karniola/Slovenia yang merdeka. Pada akhir Abad Pertengahan, provinsi bersejarah Karniola, Stiria, Karintia, Gorizia, Trieste, dan Istria berkembang dari daerah perbatasan dan dimasukkan ke dalam negara Jerman pada abad pertengahan. Konsolidasi dan pembentukan tanah-tanah bersejarah ini berlangsung dalam kurun waktu yang lama mulai abad ke-11 sampai abad ke-14, dan dipimpin oleh sejumlah keluarga tuan tanah yang penting, seperti von Spanheim, Gorizia, Celjski, dan Habsburg. Bersamaan dengan itu, pendudukan oleh bangsa Jerman yang intensif secara signifikan mengurangi luas wilayah berbahasa Slovenia. Pada abad ke-15, wilayah etnis Slovenia menyempit menjadi seperti sekarang.[39]

Pada abad ke-14, sebagian besar wilayah Slovenia saat ini diambil alih oleh Wangsa Habsburg. Keluarga tuan tanah Celjski dari daerah ini yang pada tahun 1436 memperoleh gelar para pangeran negara, berkali-kali menjadi pesaing kuat Wangsa Habsburg. Wangsa yang besar ini, penting dalam tataran politik Eropa, mendapatkan kedudukannya di wilayah Slovenia tetapi lenyap pada tahun 1456. Banyak perkebunan besarnya kemudian menjadi milik Wangsa Habsburg, yang mempertahankan kendali atas daerah itu sampai awal abad ke-20. Patria del Friuli memerintah wilayah yang kini menjadi bagian barat Slovenia sampai diambil alih oleh orang Venesia pada tahun 1420.

Pada akhir Abad Pertengahan, Tanah Slovenia mengalami kemunduran ekonomi dan kependudukan yang serius karena serangan Turki. Pada tahun 1515, sebuah pemberontakan petani menyebar di hampir seluruh wilayah Slovenia. Pada tahun 1572 dan 1573, Pemberontakan Petani Kroasia-Slovenia memicu kekacauan di wilayah yang lebih luas. Pemberontakan semacam itu, yang sering kali berujung kekalahan berdarah, terus berlanjut sepanjang abad ke-17.[39]

Setelah pembubaran Republik Venesia pada tahun 1797, Slovenia Venesia diserahkan ke Kekaisaran Austria. Tanah Slovenia adalah bagian dari Provinsi-Provinsi Iliria yang dikelola Prancis yang didirikan oleh Napoleon, Kekaisaran Austria dan Austria-Hungaria. Orang-orang Slovenia mendiami sebagian besar Karniola, bagian selatan Kadipaten Karintia dan Kadipaten Stiria, wilayah utara dan timur pesisir Austria, serta Prekmurje di Kerajaan Hungaria.[40] Industrialisasi diikuti dengan pembangunan rel kereta api untuk menghubungkan kota dan pasar, tetapi urbanisasi dibatasi.

Karena kesempatan yang terbatas, antara tahun 1880 dan 1910 terjadi emigrasi yang luas, dan sekitar 300.000 orang Slovenia (yaitu 1 dari 6) beremigrasi ke negara lain,[41] sebagian besar ke Amerika Serikat, tetapi juga ke Amerika Selatan (terutama ke Argentina), Jerman, Mesir, dan ke kota-kota besar di Austria-Hungaria, terutama Wina dan Graz. Wilayah Amerika Serikat dengan konsentrasi imigran Slovenia tertinggi adalah Cleveland, Ohio. Lokasi lain di Amerika Serikat di mana banyak orang Slovenia menetap adalah daerah dengan kegiatan industri dan pertambangan yang substansial: Pittsburgh, Chicago, Pueblo, Butte, bagian utara Minnesota, dan Salt Lake Valley. Laki-laki Slovenia berperan penting sebagai pekerja di industri pertambangan, karena beberapa keterampilan yang mereka bawa dari tempat asalnya. Meski terjadi emigrasi ini, populasi Slovenia masih terus meningkat secara signifikan.[41] Tingkat kemampuan membaca sangatlah tinggi, yaitu pada kisaran 80-90%.[41]

Abad ke-19 juga menyaksikan kebangkitan budaya dalam bahasa Slovenia, disertai dengan pencarian nasionalis romantis akan otonomi budaya dan politik. Gagasan tentang Slovenia Bersatu, yang pertama kali diajukan selama Revolusi 1848, menjadi mimbar umum dari sebagian besar partai dan gerakan politik Slovenia di Austria-Hungaria. Selama periode yang sama, Yugoslavisme, sebuah ideologi yang menekankan persatuan semua bangsa Slavia Selatan, meluas sebagai reaksi terhadap nasionalisme Pan-Jermanisme dan iredentisme Italia.

Perang Dunia I membawa banyak korban bagi Slovenia, khususnya dua belas Pertempuran Isonzo, yang terjadi di wilayah perbatasan barat Slovenia saat ini dengan Italia. Ratusan ribu wajib militer Slovenia direkrut menjadi Angkatan Darat Austria-Hungaria, dan lebih dari 30.000 di antaranya meninggal. Ratusan ribu orang Slovenia dari Gorizia dan Gradisca dimukimkan kembali di kamp-kamp pengungsi di Italia dan Austria. Sementara para pengungsi di Austria menerima perlakuan yang layak, para pengungsi Slovenia di kamp-kamp Italia diperlakukan sebagai musuh negara, dan beberapa ribu meninggal karena kekurangan gizi dan penyakit antara tahun 1915 dan 1918.[42] Seluruh wilayah Pesisir Slovenia dihancurkan.

Perjanjian Rapallo tahun 1920 menyisakan sekitar 327.000 dari total populasi 1,3 juta orang Slovenia di Italia.[43][44] Setelah kaum Fasis mengambil alih kekuasaan di Italia, mereka menjadi sasaran kebijakan Italianisasi Fasis yang kejam. Hal ini menyebabkan emigrasi massal orang-orang Slovenia, terutama kelas menengah, dari Perairan Slovenia dan Trieste ke Yugoslavia dan Amerika Selatan. Mereka yang masih bertahan kemudian menyusun beberapa jaringan yang terhubung dari perlawanan pasif maupun bersenjata. Yang paling terkenal adalah organisasi militan anti-fasis, TIGR, yang dibentuk pada tahun 1927 untuk melawan penindasan Fasis terhadap penduduk Slovenia dan Kroasia di wilayah Venezia Giulia.[45][46]

Seni visual, arsitektur, dan desain

Seni visual, arsitektur, dan desain Slovenia dibentuk oleh sejumlah arsitek, desainer, pelukis, pematung, fotografer, seniman grafis, serta seniman komik, ilustrasi, dan konseptual. Institusi paling bergengsi yang memamerkan karya seniman visual Slovenia adalah Galeria Nasional Slovenia dan Museum Seni Modern.

Arsitektur modern di Slovenia diperkenalkan oleh Max Fabiani, dan pada periode pertengahan perang oleh Jože Plečnik dan Ivan Vurnik.[166] Pada paruh kedua abad ke-20, gaya nasional dan universal digabungkan oleh arsitek Edvard Ravnikar dan generasi pertama murid-muridnya: Milan Mihelič, Stanko Kristl, dan Savin Sever. Generasi berikutnya banyak yang masih aktif, misalnya Marko Mušič, Vojteh Ravnikar, Jurij Kobe dan kelompok arsitek muda.

Karya-karya terpilih dari Jože Plečnik yang membentuk Ljubljana selama periode antar-perang dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2021.[167]

Sejumlah kelompok seni rupa konseptual terbentuk, misalnya OHO, Group 69, dan IRWIN. Kini, seni visual Slovenia beragam, berdasarkan tradisi, mencerminkan pengaruh negara tetangga dan terkait dengan gerakan Eropa modern.[168]

Contoh desain Slovenia yang paling terkenal secara internasional misalnya kursi Rex dari tahun 1952, kursi kayu yang terilhami desain Skandinavia, karya desainer interior Niko Kralj yang pada tahun 2012 diberikan tempat permanen di Designmuseum, Denmark, museum desain terbesar di Skandinavia, dan juga termasuk dalam koleksi Museum of Modern Art di New York City.

Contoh desain industri yang telah mengubah industri ski internasional adalah Elan SCX oleh perusahaan Elan. Bahkan sebelum Elan SCX, ski Elan digambarkan dalam dua film, bagian film seri James Bond 1985 - A View to a Kill with Roger Moore, dan Working Girl di mana Katharine Parker (Sigourney Weaver) digambarkan bermain ski di ski dan tiang model RC ELAN.

Pembaruan patung Slovenia dirintis oleh Alojz Gangl (1859–1935) yang membuat patung-patung untuk monumen publik polimatik Karniola, Johann Weikhard von Valvasor dan Valentin Vodnik, jurnalis dan pujangga pertama Slovene, juga The Genius of the Theatre dan arca lain untuk gedung Opera dan Balet Teater Nasional Slovenia Ljubljana.[169] Pembangunan patung setelah Perang Dunia II dipimpin oleh sejumlah seniman, misalnya dua bersaudara Boris dan Zdenko Kalin, Jakob Savinšek tetap dengan seni figural. Para pematung muda, misalnya Janez Boljka, Drago Tršar dan khususnya Slavko Tihec, cenderung ke bentuk abstrak. Jakov Brdar dan Mirsad Begić kembali ke citra manusia.

Selama periode Perang Dunia II, ada banyak grafika diciptakan oleh Božidar Jakac, yang membantu mendirikan Akademi Seni Rupa dan Desain pascaperang di Ljubljana.

Pada tahun 1917 Hinko Smrekar menyiapkan ilustrasi untuk buku Fran Levstik tentang pahlawan rakyat Slovenia yang terkenal, Martin Krpan. Di antara para pakar ilustrator buku kanak-kanak terdapat sejumlah ilustrator perempuan, seperti Marlenka Stupica, Marija Lucija Stupica, Ančka Gošnik Godec, Marjanca Jemec Božič, dan Jelka Reichman.

Secara historis, lukisan dan patung di Slovenia pada akhir abad ke-18 dan ke-19 ditandai oleh Neoklasisisme (Matevž Langus), Biedermeier (Giuseppe Tominz), dan Romantisisme (Mihael Stroj). Pameran seni pertama di Slovenia diselenggarakan pada akhir abad ke-19 oleh Ivana Kobilca, perempuan pelukis yang bekerja dalam tradisi realistis. Seniman impresionis misalnya Matej Sternen, Matija Jama, Rihard Jakopič, Ivan Grohar yang karyanya bertajuk Sang Penabur (bahasa Slovenia: Sejalec) dilukiskan pada koin euro Slovenia €0,05 (lima sen), dan Franc Berneker, yang memperkenalkan impresionisme ke negara Slovenia. Pelukis ekspresionis misalnya Veno Pilon dan Tone Kralj yang buku gambarnya, dicetak ulang sebanyak 13 kali, kini menjadi gambar yang paling dikenal dari pahlawan rakyat, Martin Krpan.[170] Beberapa pelukis paling terkenal di paruh kedua abad ke-20 adalah Zoran Mušič, Gabrijel Stupica, dan Marij Pregelj.

Pada tahun 1841, Janez Puhar (1814–1864) menemukan proses untuk fotografi pada kaca, diakui pada tanggal 17 Juni 1852 di Paris oleh Académie Nationale Agricole, Manufacturière et Commerciale (Akademi Pertanian, Manufaktur, dan Komersial Nasional).[171] Gojmir Anton Kos adalah seorang pelukis dan fotografer realis terkemuka antara Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia II.

Fotografer pertama dari Slovenia yang karyanya diterbitkan oleh majalah National Geographic ialah Arne Hodalič.[172]

Slovenia adalah lokasi olahraga alam, dengan banyak orang Slovenia giat melakukan olah raga.[173] Berbagai olahraga dimainkan di Slovenia pada tingkat profesional,[174] dengan kesuksesan internasional teratas di cabang bola basket, bola voli, sepak bola, hoki es, dayung, renang, tenis, tinju, memanjat, bersepeda, dan atletik. Sebelum Perang Dunia II, senam dan anggar pernah menjadi cabang olahraga paling populer di Slovenia, dengan atlet seperti Leon Štukelj dan Miroslav Cerar meraih medali emas Olimpiade.[175] Sepak bola meraih polularitas pada periode antar-perang. Setelah tahun 1945, bola basket, bola tangan, dan bola voli menjadi populer di masyarakat Slovenia, dan sejak pertengahan dasawarsa 1970-an, begitu juga dengan olahraga musim dingin. Sejak tahung 1992, masyarakat olahraga Slovenia telah meraih 45 medali Olimpiade, termasuk 10 medali emas, dan 24 medali Paralimpiade, di antaranya empat emas.[176][177]

Wikimedia Commons memiliki media mengenai

Wikiwisata memiliki panduan wisata

Pranala ke artikel terkait

Festival, pameran buku, dan kegiatan lain

Sejumlah festival musik, teater, film, buku, dan anak-anak berlangsung di Slovenia setiap tahun, termasuk festival musik Festival Musim Panas Ljubljana dan Festival Lent, Festival Punch komedi tunggal, Festival Stoking Panjang Pippi untuk kanak-kanak, dan pameran buku Slovenia dan Frankfurt setelah Frankfurt.

Festival musik paling terkenal dari musik Slovenia secara historis adalah festival festival lagu Slovenia. Antara tahun 1981 sampai 2000 festival Novi Rock terkenal karena membawa musik cadas melintasi Tirai Besi dari Barat ke penonton Slovenia dan kemudian Yugoslavia. Tradisi panjang festival jazz di Yugoslavia Titois dimulai dengan Festival Jazz Ljubljana yang diadakan setiap tahun di Slovenia sejak tahun 1960.[150]

Menurut sejarah, aktor dan aktris film Slovenia di antaranya ialah Ida Kravanja, yang memainkan perannya sebagai "Ita Rina" di film-film Eropa awal, dan Metka Bučar.[151] Setelah Perang Dunia II, salah satu aktor film yang paling terkenal adalah Polde Bibič, yang memainkan sejumlah peran dalam banyak film yang diterima dengan baik di Slovenia, termasuk Don't Cry, Peter (1964), On Wings of Paper (1968), Kekec's Tricks (1968), Flowers in Autumn (1973), The Widowhood of Karolina ašler (1976), Heritage (1986), Primož Trubar (1985), dan My Dad, The Socialist Kulak (1987). Banyak di antaranya disutradarai oleh Matjaž Klopčič. Dia juga tampil di drama televisi dan radio.[152] Secara keseluruhan, Bibič memainkan lebih dari 150 teater dan lebih dari 30 peran film.[152]

Menurut sejarah, di antara para pembuat film paling mapan di Slovenia, khususnya untuk film fitur dan produksi film pendek ialah sebagai berikut: Karol Grossmann, František Čap, France Štiglic, Igor Pretnar, Jože Pogačnik, Peter Zobec, Matjaž Klopčič, Boštjan Hladnik, Dušan Jovanović, Vitan Mal, Franci Slak, dan Karpo Godina. Sutradara film kontemporer Filip Robar - Dorin, Jan Cvitkovič, Damjan Kozole, Janez Lapajne, Mitja Okorn, dan Marko Naberšnik adalah di antara perwakilan dari apa yang disebut "Renaisans sinema Slovenia". Penulis skenario Slovenia, yang bukan sutradara film, termasuklah Saša Vuga dan Miha Mazzini. Di antara para sutradara film wanita ialah Polona Sepe, Hanna A. W. Slak, dan Maja Weiss.[153]

Kini, beberapa penulis terkenal ialah Slavoj ižek, Mladen Dolar, Alenka Zupančič serta Boris Pahor, seorang penyintas kamp konsentrasi Jerman Nazi, yang menentang Fasisme Italia dan Komunisme Titois.[154][155]

Sejarah kesusastraan Slovenia bermula pada abad ke-16 dengan tokoh penting Primož Trubar dan para reformis Protestan lainnya. Puisi dalam bahasa Slovenia meraih puncaknya dengan tokoh pujangga romantis, France Prešeren (1800–1849). Pada abad ke-20, fiksi sastra Slovenia melewati beberapa periode: awal abad ini ditandai oleh para penulis Modernisme Slovenia, dengan pengarang dan penulis drama Slovenia yang paling berpengaruh, Ivan Cankar; yang diikuti oleh ekspresionisme (Srečko Kosovel), avantgardisme (Anton Podbevšek, Ferdo Delak) dan realisme sosial (Ciril Kosmač, Prežihov Voranc) sebelum Perang Dunia II, puisi perlawanan dan revolusi (Karel Destovnik Kajuh, Matej Bor) selama masa perang, dan intimisme (Puisi yang Empat, 1953), modernisme pascaperang (Edvard Kocbek), dan eksistentialisme (Dane Zajc) setelah perang.

Para pengarang pascamodernis Slovenia adalah Boris A. Novak, Marko Kravos, Drago Jančar, Evald Flisar, Tomaž Šalamun, dan Brina Svit. Di antara para pengarang terkenal pasca-1990 adalah Aleš Debeljak, Miha Mazzini, dan Alojz Ihan. Di Slovenia terdapat beberapa majalah sastra yang menerbitkan prosa, puisi, esai, dan kritisisme sastra lokal.

Orkestra Filharmonik Slovenia, didirikan pada tahun 1701 sebagai bagian dari Akademi Warga Industri Ljubljana, adalah di antara kelompok orkestra tertua di Eropa. Musik Slovenia secara historis melibatkan banyak musisi dan penggubah; seperti penggubah Renaissans, Jacobus Gallus (1550–1591), yang sangat memengaruhi musik klasik Eropa Tengah; penggubah Barok, Joannes Baptista Dolar (sekitar 1620–1673); dan pemain biola Giuseppe Tartini.

Nyanyian harmoni adalah tradisi yang sangat mengakar di Slovenia, dan paling sedikit terdiri dari nyanyian tiga-bagian (empat suara), sementara itu di beberapa bagian bahkan terdiri dari delapan-bagian (sembilan suara). Dengan demikian, lagu rakyat Slovenia biasanya terdengar lembut dan harmonis, dan sangat jarang bernuansa minor. Musik tradisional rakyat Slovenia ditampilkan dengan alat-alat sebagai berikut: harmonika Stiria (akordeon jenis tertua), biola, klarinet, zither, seruling, dan kelompok musik kuningan dari jenis alpen. Di timur Slovenia, kelompok musik yang memainkan biola dan cimbalom (sejenis alat musik dawai) disebut velike goslarije.

Sejak tahun 1952, kelompok musik Slavko Avsenik mulai hadir dalam banyak penyiaran, film, dan konser di seluruh Jerman Barat, menemukan suara kantri "Oberkrainer" asli yang menjadi kendaraan utama ekspresi musik etnis tidak hanya di Slovenia, tetapi juga di Jerman, Austria, Swiss, dan di Benelux, pembiakan orkestra-orkestra Alpen dalam proses. Kelompok ini menghasilkan hampir 1.000 komposisi asli, bagian integral dari warisan polka bergaya Slovenia. Banyak musisi mengikuti langkah Avsenik, termasuk Lojze Slak.[156][157][158]

Kedudukan yang setara dalam budaya Slovenia, seperti yang dimiliki Festival Musik Sanremo dalam budaya Italia, terkait dengan Slovenska popevka, genre khusus musik Slovenia yang populer.[159]

Di antara musisi pop, rock, industri, dan indie yang paling populer di Slovenia termasuk Laibach, grup musik [[industrial00 awal 1980-an serta Siddharta, grup musik cadas alternatif yang dibentuk pada tahun 1995.

Dengan lebih dari 15 juta penayangan untuk video penampilan akapela "Africa" resmi sejak diterbitkan di YouTube pada Mei 2009 hingga September 2013[160] yang membuat mereka mendapat pujian dari rekan penulis lagu, David Paich,[161] Perpetuum Jazzile adalah grup dari Slovenia yang paling banyak didengarkan secara daring internasional. Grup musik Slovenia lainnya termasuk band rok progresif historis yang juga populer di Yugoslavia Titois, seperti Buldožer dan Lačni Franz, yang kemudian menginspirasi grup musik rok komedi termasuk Zmelkoow, Slon in Sadež dan Mi2.[162] Kecuali Terrafolk yang tampil di seluruh dunia, grup musik lain, seperti Avtomobili, Zaklonišče Prepeva, Šank Rock, Big Foot Mama, Dan D, dan Zablujena generacija, sebagian besar tidak dikenal di luar negeri. Grup-grup musik metal Slovenia termasuk Noctiferia (death metal), Negligence (thrash metal), Naio Ssaion (gothic metal), dan Within Destruction (deathcore).[163]

Slovenian post-WWII singer-songwriters include Frane Milčinski (1914–1988), Tomaž Pengov whose 1973 album Odpotovanja is considered to be the first singer-songwriter album in former Yugoslavia,[164] Tomaž Domicelj, Marko Brecelj, Andrej Šifrer, Eva Sršen, Neca Falk, and Jani Kovačič. After 1990, Adi Smolar, Iztok Mlakar, Vita Mavrič, Vlado Kreslin, Zoran Predin, Peter Lovšin, and Magnifico have been popular in Slovenia, as well. In the 21st century, there have been many successful artsists from Slovenia. They include country musician Manu, Eurovision finalists zalagasper, Nika Zorjan, Omar Naber and Raiven.

Penyanyi-penulis lagu Slovenia pasca-Perang Dunia II termasuk Frane Milčinski (1914–1988), Tomaž Pengov yang albumnya pada tahun 1973 Odpotovanja dianggap sebagai album penyanyi-penulis lagu pertama di bekas Yugoslavia,[165] Tomaž Domicelj, Marko Brecelj, Andrej Šifrer, Eva Sršen, Neca Falk, dan Jani Kovačič. Setelah tahun 1990, Adi Smolar, Iztok Mlakar, Vita Mavrič, Vlado Kreslin, Zoran Predin, Peter Lovšin, dan Magnifico juga populer di Slovenia. Pada abad ke-21, sudah banyak seniman sukses dari Slovenia. Mereka termasuk musisi kantri ManuElla, finalis Kontes Lagu Eurovision zalagasper, Nika Zorjan, Omar Naber, dan Raiven.

Selain gedung utama, yang meliputi Teater Nasional Slovenia dan Teater Nasional Slovenia Maribor, terdapat sejumlah produser kecil aktif di Slovenia, termasuk teater fisik (misalnya Betontanc), teater jalanan (misalnya Teater Ana Monró), kejuaraan teater olahraga Impro Liga, dan teater improvisasi (misalnya IGLU Theatre). Sebuah bentuk yang populer adalah pertunjukan boneka, terutama ditampilkan dalam Teater Boneka Ljubljana. Teater memiliki tradisi yang kaya di Slovenia, dimulai dengan pertunjukan drama berbahasa Slovenia pertama pada tahun 1867.

Kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia (kemudian menjadi Kerajaan Yugoslavia)

Partai Rakyat Slovenia melancarkan gerakan penentuan nasib sendiri, menuntut pembentukan negara setengah-merdeka Slavia Selatan di bawah Wangsa Habsburg. Usulan tersebut diterima oleh sebagian besar partai di Slovenia, dan diikuti oleh pengerahan massa masyarakat sipil Slovenia, yang dikenal sebagai Gerakan Deklarasi.[47] Tuntutan ini ditolak oleh elit politik Austria; tetapi setelah pembubaran Kekaisaran Austria-Hungaria setelah Perang Dunia I, Dewan Nasional Slovenia, Kroasia, dan Serbia mengambil alih kekuasaan di Zagreb pada tanggal 6 Oktober 1918. Pada tanggal 29 Oktober 1918, kemerdekaan dideklarasikan oleh pertemuan nasional di Ljubljana, dan oleh parlemen Kroasia, yang mendeklarasikan pembentukan Negara Slovenia, Kroasia, dan Serbia yang baru.

Pada tanggal 1 Desember 1918, Negara Slovenia, Kroasia, dan Serbia bergabung dengan Serbia, menjadi bagian dari Kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia yang baru; pada tahun 1929 berganti nama menjadi Kerajaan Yugoslavia. Wilayah utama Slovenia, yang paling terindustrikan dan terbaratkan dibandingkan dengan bagian Yugoslavia lainnya yang kurang berkembang, menjadi pusat utama produksi industri: Dibandingkan dengan Serbia, misalnya, produksi industri Slovenia empat kali lebih besar; dan itu 22 kali lebih besar daripada di Makedonia Utara. Periode antar-perang membawa industrialisasi lebih lanjut di Slovenia, dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat pada dasawarsa 1920-an, diikuti oleh penyesuaian ekonomi yang relatif berhasil terhadap krisis ekonomi tahun 1929 dan Depresi Besar.

Setelah referendum pada bulan Oktober 1920, bagian selatan Karintia yang berbahasa Slovenia diserahkan ke Austria. Di sisi lain, dengan Perjanjian Trianon, Kerajaan Yugoslavia dianugerahi wilayah Prekmurje yang dihuni orang-orang Slovenia, yang sebelumnya merupakan bagian dari Austria-Hungaria.

Orang-orang Slovenia yang menetap di wilayah-wilayah yang berada di bawah kekuasaan negara-negara tetangga—Italia, Austria, dan Hungaria—menjadi sasaran asimilasi.

Slovenia adalah satu-satunya negara Eropa modern yang selama Perang Dunia II terbagi tiga dan sepenuhnya dianeksasi ke dalam Jerman Nazi dan Italia Fasis.[48] Selain itu, wilayah Prekmurje di timur dianeksasi ke Hungaria, dan beberapa desa di Lembah Sava Bawah tergabung dalam Negara Merdeka Kroasia (NDH), yakni negara boneka NAZI yang baru dibuat.

Setelah pembentukan kembali Yugoslavia pada masa Perang Dunia II, Slovenia menjadi bagian dari Yugoslavia Federal. Sebuah negara sosialis didirikan, tetapi karena perpecahan Tito-Stalin pada tahun 1948, kebebasan ekonomi dan pribadi menjadi lebih luas dibandingkan di negara-negara Blok Timur. Pesisir Slovenia dan paro barat Karniola Dalam yang sebelumnya dicaplok oleh Italia setelah Perang Dunia I, pada tahun 1947 dikembalikan kepada Slovenia.

Badass Superhero Names

The Superhero Name Generator takes all of these factors into account, offering a wide range of options to suit any personality. For those looking for something cool and edgy, there are names like "Shadow Fury" or "Electric Bolt." If you're more of a classic hero type, you might prefer names like "The Defender" or "The Protector." And for those who want to inject a little humor into their superhero persona, there are names like "The Chuckle Crusader" or "The Giggle Gangster."

Looking for Cool Superhero Name Ideas?

The superhero name generator has got you covered!

Superheroes have been a staple of popular culture for decades, capturing our imaginations and inspiring us to be the best versions of ourselves. Whether you're a fan of DC Comics' iconic heroes like Superman and Wonder Woman, or Marvel's legendary Avengers, there's no denying the appeal of these larger-than-life characters. But what if you could create your own superhero, with a name that perfectly captures your unique personality and abilities? That's where the Superhero Name Generator comes in.

This innovative tool is designed to help you find the perfect superhero name, whether you're a male or female hero, a comic book fan, or just looking for some fun and creative inspiration. With its cutting-edge algorithms and vast database of names, the Superhero Name Generator has everything you need to unleash the power of your inner hero.

So, what exactly makes a good superhero name? There are a few key elements to consider. First and foremost, a superhero name should be memorable and easy to pronounce. After all, you want people to be able to remember your name and call out your heroic deeds for years to come. It should also be unique and eye-catching, setting you apart from all the other heroes out there. And finally, it should reflect your personality and abilities, whether that's a tough, badass moniker or a playful, silly name that makes people smile.

Hasil Pencarian Tali Panitia Name Tag

Tali panitia name tag terbanyak dilihat